CORONA
KAJIAN
KESEHATAN
CARA CANGGIH MENGATASI PANDEMIK VIRUS CORONA, SESUAI PETUNJUK AGAMA
"Kang, sekarang ini aku kok galau yo..gek piye iki terkait adanya virus corona?" tanya seorang petugas ronda kampung kepada kawannya. " Di, Urip, pati, rejeki wes enek sing ngatur kui di, tugase awake dewe mung kari berdoa dan ikhtiar menjaga kesehatan. Nek nuruti logika mengko ndak malah pusing, wes cobaen moco artikele kang Fahrudin iki, kajiane nggo ngelengke awake dewe carane Rasulullah misal enek wabah", wacaen yo
Oleh, Fahrudin*
Islam sebagai agama yg Syamil mutakamil ( sempurna dan paripurna), yang memberikan petunjuk untuk semua problematika kehidupan manusia, mulai urusan yg paling remeh sampai urusan yg paling besar. Tak terkecuali pula dalam hal kesehatan manusia.
Ditengah- tengah wabah pandemik Corona ( covid-19) yg telah menyebar keseluruh dunia، tak terkecuali pula Indonesia. Oleh karenanya penting bagi kita untuk Kembali menelaah agama kita, bagaimana panduan dari Rasulullah Muhammad Saw dlm mengatasi wabah menular sebagaimana yg terjadi sekarang ini.
*1.Tindakan preventif diantaranya lock down/ karantina yaitu menutup akses masuk dan keluar bagi daerah terdampak wabah*
Pada zaman Rasulullah apabila ada suatu daerah yang terserang wabah tha'un ( penyakit menular), maka beliau memerintahkan untuk mengisolasi penderita ke tempat yang jauh dari pemukiman penduduk.
Didalam tarikh Islam wabah penyakit menular pernah terjadi dimasa Rasulullah yaitu penyakit kusta yang sangat menular dan belum ada obatnya saat itu, salah satu ikhtiar Beliau utk mengatasi wabah tersebut Rasulullah menerapkan metode karantina , Beliau bersabda :" _janganlah kalian terus menerus melihat orang yang mengidap penyakit kusta_".( HR. Bukhari).
Untuk memastikan perintah tersebut dilaksanakan beliau membangun tembok disekitar daerah yang terjangkit wabah, Abu Hurairah menuturkan bahwa Rasulullah bersabda: _"jauhilah orang yang terkena kusta seperti kamu menjauhi singa_". _(HR. Bukhari)_
*Memakan makanan yang halal lagi baik*
Allah memerintahkan kita untuk memakan makanan yang halal dan baik / Halalan Thoyyiban
Al Qur’an, Surat Al Maidah : 88 yang artinya:
_"Dan makanlah makanan yang halal lagi baik (thayib) dari apa yang telah dirizkikan kepadamu dan bertaqwalah kepada Allah dan kamu beriman kepada-Nya_"
Allah memerintahkan kita untuk memakan makanan yang bukan cuma halal, tapi juga baik (Halalan Thoyyiban) agar tidak membahayakan tubuh kita.
*Menjaga kebersihan diri*
Agama Islam adalah agama yg menjunjung tinggi ilmu pengetahuan, oleh karenanya kebersihan adalah pangkal kesehatan.
Umat Islam diperintahkan utk selalu menjaga kebersihan.
*Senantiasa berdoa kepada Allah*
Do'a merupakan hal yg paling utama dlm kehidupan seorang Muslim disamping ikhtiar kauniyah. Do'a merupakan wujud penghambaan seorang hamba, pengakuan akan kedho'ifan dirinya dihadapan Allah.
Diantara doa yg diajarkan Rasulullah adalah :
اللَّÙ‡ُÙ…َّ Ø¥ِÙ†ِّÙŠ Ø£َعُوذُ بِÙƒَ Ù…ِÙ†َ الْبَرَصِ، ÙˆَالْجُÙ†ُونِ، ÙˆَالْجُØ°َامِ، ÙˆَÙ…ِÙ†ْ سَÙŠِّئِ الأَسْÙ‚َامِ
“Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari penyakit sopak, gila, kusta, dan dari segala penyakit yang buruk/mengerikan lainnya.” (HR. Abu Dawud, Al-Nasai, Ibnu Hibban, dan selainnya)
Diriwayatkan dari Abu Hurairah Radhiyallahu 'Anhu, ia berkata: ada seseorang datang kepada Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasallam dan berkata, “Wahai Rasulullah, tadi malam aku tersengat kalajengking (apa yang harus aku lakukan)?
Beliau Shallallahu 'Alaihi Wasallam menjawab: seandainya engkau membaca di sore harinya:
Ø£َعُوذُ بِÙƒَÙ„ِÙ…َاتِ اللَّÙ‡ِ التَّامَّاتِ Ù…ِÙ†ْ Ø´َرِّ Ù…َا Ø®َÙ„َÙ‚َ
"Aku berlindung dengan kalimat-kalimat Allah yang sempurna dari kejahatan makhluk yang diciptakan-Nya", maka tidak kala jengking itu tidak bisa menimpakan bahaya kepadamu.” (HR. Muslim)
Demikianlah ikhtiar yg bisa dilakukan oleh seorang muslim dalam mensikapi bencana berupa wabah penyakit menular, ikhtiar dari sisi kauniyah maupun dari sisi Rabbaniyah.
Semoga bermanfaat.
Wallahu a'lam bishowwab.
* Sekretaris MUI kec. Ngadirojo
Via
CORONA
Posting Komentar