KAJIAN
Wabah Membuka Pintu Sedekah
Corona Virus Deseases 2019 (Covid-19), merupakan serangan virus yang cukup unik dan berbahaya.
Uniknya, virus ini bisa menular melalui cairan, benda kering maupun kemungkinan melalui udara. Ibaratnya virus ini memiliki kekuatan tempur di darat, laut maupun udara.
Kemudian makhuk super kecil ini, menyerang secara lambat namun pasti, dalam rentang waktu yang cukup lama. Sehingga yang pernah bertemu dengan orang positif covid-19, harus menyendiri (karantina) selama 14 hari.
Dalam beragam literatur disebutkan bahwa seseorang yang terinfeksi virus ini baru menujukkan gejala beberapa hari kemudian, dengan demam dan batuk, bahkan ada yang tanpa gejala, karena mungkin faktor imunitas tubuhnya.
Berbahayanya, karena belum ada obat yang pasti untuk melawan virus ini. Selain itu orang yang terkena virus, bisa menularkan pada yang lain, mulai saat itu juga, sampai kemudian dicurigai dalam beberapa hari berikutnya, karena diketahui ada gejala demam dan batuk.
Pemeriksaan medis juga butuh waktu yang cukup lama, sampai diketahui positif atau tidak. Sehingga jika yang diduga terserang virus, tidak mengkarantina diri (betul betul menyendiri), maka dia bisa menularkan pada banyak orang, selama menunggu hasil pemeriksaan di laboratorium.
*Terbukanya pintu sedekah*
Dampak wabah ini tidak hanya bagi yang positif covid-19 saja, namun bersifat multi dimensional. Seorang tukang pijat di Pringkuku, Pacitan, misalnya, tidak bisa menjalankan jasanya, karena adanya aturan jaga jarak dengan orang lain.
Pemilik sawah, ada yang khawatir padinya lapuk, karena buruh tani tidak datang, sebab ada himbauan tinggal di rumah. Meskipun di sawah, virus mungkin tidak menyerang, tapi siapa yang bisa menjamin bila temannya tidak terinfeksi, dan menulari karena makan dan minum gantian wadahnya.
Seorang penyedia jasa cukur, misalnya, juga terpaksa menutup layanannya dan mengkarantina diri, karena diketahui baru saja memotong rambut, orang yang diduga positif covid-19.
Untuk itu, maka disinilah pentingnya orang orang yang dermawan dan mereka yang mau mengurus zakat, infaq dan sedekah (filantropi), untuk bergerak menyalurkan donasi bagi yang benar benar membutuhkan.
Tukang pijat, tukang cukur, pedagang sayuran keliling dan beragam jasa maupun profesi yang tidak bisa dilakukan dari rumah (Work From Home) atau terpaksa tutup karena phsycal distancing, benar benar kehilangan penghasilan.
Islam menawarkan solusi dalam bentuk zakat, infaq dan sedekah , selain hibah dan hadiah, untuk mengatasi persoalan seperti ini.
Siapa yang mau menolong orang lain, maka Allah akan mendatangkan pertolongan padanya. Abu Hurairah radliyallahu anhu berkata, telah bersabda Rosulullah Shallallahu alaihi wa sallam,
وَ اللهُ فىِ عَوْنِ اْلعَبْدِ مَا كَانَ اْلعَبْدُ فىِ عَوْنِ أَخِيْهِ
“Allah senantiasa menolong seorang hamba selama hamba itu menolong saudaranya”.
[HR Muslim: 2699, at-Turmudziy: 1930, 1425, 2945, Abu Dawud: 4946, Ibnu Majah: 225 dan Ahmad: II/ 252, 296, 500, 514. Berkata asy-Syaikh al-Albaniy Shahih]
Pemberian pertolongan seorang hamba terhadap saudaranya itu, dapat menjadi sebab adanya pertolongan Allah kepada hamba tersebut.
Selain itu tolong menolong adalah perintah wajib dari Allah SWT. "Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa. (QS al-Maidah/ 5: 2)
Kemauan kita menolong orang lain ini, semoga mendatangkan pertolongan Allah SWT untuk menghentikan wabah. Bukan sebaliknya, memanfaatkan momentum ini untuk kepentingan sendiri. Wallahua'lam.
Wonoanti, 17 April 2020
Muh. Isa Ansori, Ketua Lazismu Pacitan.
Bayar Zakat, Infaq, Sedekah dan Donasi, : Bank Syariah Mandiri : 7788812137
Via
KAJIAN
Posting Komentar