Renungan
Pandemi dan hilangnya harapan
Gambar Istimewa |
اِØ°َا زُÙ„ۡزِÙ„َتِ الۡاَرۡضُ زِÙ„ۡزَالَÙ‡َا
1. Apabila bumi diguncangkan dengan guncangan yang dahsyat,
ÙˆَاَØ®ۡرَجَتِ الۡاَرۡضُ اَØ«ۡÙ‚َالَÙ‡َا
2. dan bumi telah mengeluarkan beban-beban berat (yang dikandung)nya,
ÙˆَÙ‚َالَ الۡاِÙ†ۡسَانُ Ù…َا Ù„َÙ‡َا
3. Dan manusia bertanya, “Apa yang terjadi pada bumi ini?”
ÙŠَÙˆۡÙ…َÙ®ِٕØ°ٍ تُØَدِّØ«ُ اَØ®ۡبَارَÙ‡َا
4. Pada hari itu bumi menyampaikan beritanya,
Dalam shalat tarawih mendengarkan lantunan merdu seorang imam yang membaca QS Zalzalah. Sebegitu dahsyatnya Al Quran menceritakan nanti saat Hari Qiyamat datang. Semua manusia kebingungan dan bertanya apa sebenarnya yang terjadi terhadap bumi ini? Semua manusia menunggu dan menanti babak dan episode waktu tiap detiknya..Kabar apa setelah ini?
Demikianlah Allah yang memiliki sifat Maha menceritakan sedikit terkait dengan kejadian yang entah itu kapan akan terjadi, esok, lusa atau kapan tidak ada yang tahu waktu kejadiannya. Namun "guncangan" itu seakan sekarang sudah terasa walaupun guncangan tersebut dalam wujud guncangan psikologis ummat manusia. Ya, guncangan akibat wabah virus corona sedang melanda dunia. Semua manusia bertanya tanya, mana virusnya, bagaimana ia bekerja, siapa yang membawa dan menularkan, sudah adakah atau belum obatnya, siapa besok yang diumumkan terjangkit, apakah yang sembuh masih bisa menularkan dan ribuan pertanyaan-pertanyaan lainnya belum ada yang bisa menjawabnya. Manusia seperti hanya menanti dan menunggu sembari bertanya-tanya dalam hati, sebentar lagi akan ada berita apa???
Hari ini di Kota kecil Pacitan yang terjangkit virus bertambah lagi 2 orang, sebagaimana pers release yang disampaikan oleh Bupati Pacitan, Indartato. Seperti kabar yang selalu ditunggu-tunggu warga Pacitan. Dan kabar ini bagi hampir semua masyarakat semakin tambah mencemaskan. Namun tetaplah berpositif thinking bahwa setiap kabar, semua itu adalah untuk kewaspadaan. Tetaplah menjaga untuk berikhtiar, baik secara nyata maupun doa. Dan semoga esok ada kabar baik yang dapat kita terima bahwa apapun kabarnya marilah kita kembali meng"hubungkan" semua berita kepada ketentuan dan sunnatullah Nya.
Via
Renungan
Posting Komentar